Multikolinearitas,
pasti sudah tidak asing lagi bagi mahasiswa yang tengah mengerjakan skripsi
kuantitatif, khususnya yang menggunakan teknik analisis data regresi linear
berganda.
Multikolinearitas
merupakan hubungan yang kuat antar variabel bebas. Salah satu syarat agar hasil
regresi linear berganda tidak bias adalah tidak adanya hubungan yang kuat antar
variabel bebas atau dengan kata lain bebas dari masalah multikolinearitas.
Deteksi
multikolinearitas yang sering digunakan adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan tolerance. Namun, ada beberapa versi batas
angka VIF dan tolerance yang digunakan untuk deteksi multikolinearitas.
Ada ahli yang
mengatakan apabila nilai tolerance lebih kecil dari 0,1 dan VIF lebih besar
dari 10 maka ada masalah multikolinearitas. Ada juga yang mengatakan batas
nilai VIF adalah 5, apabila nilai VIF lebih besar dari 5 maka terdapat masalah
multikolinearitas.
Dan ada lagi yang
mengatakan bahwa apabila nilai VIF di sekitar angka 1 dan tolerance mendekati 1 maka bebas dari masalah multikolinearitas.
Lalu, pedoman
mana yang benar?? Mana yang harus dipakai??
Mungkin dilema ini
sudah pernah anda alami ketika melakukan uji multikolinearitas. Pada
dasarnya 3 pendapat tesebut bisa dijadikan pedoman. Pilih salah satu saja yang
menurut kita terpercaya, asalkan sumbernya jelas, misal dari buku X atau buku Y
yang pengarangnya sudah kredibel.
Kalau menurut
saya pribadi, saya lebih memilih pendapat terakhir, yaitu apabila nilai VIF di
sekitar angka 1 dan tolerance
mendekati 1 maka bebas dari masalah multikolinearitas. Saya mengatakan ini
karena apabila nilai VIF di sekitar angka 1 dan tolerance mendekati 1 maka korelasi antar variabel bebasnya
cenderung kecil.
apabila nilai VIF di sekitar angka 1 dan tolerance mendekati 1 maka korelasi antar variabel bebasnya cenderung kecil.
ReplyDeletebagaimana anda membuktikan itu?